Foto Viral Pegawai KFC Layani Dua Bocah Berpakaian Lusuh, Ternyata Begini Kisah Sebenarnya

Sebuah Foto Viral Pegawai KFC melayani 2 bocah berpakaian lusuh. Pelayan memberikan nasi ayam meski uang yang digunakan untuk membeli kurang. Tak hanya itu, seorang Pegawai KFC rela membelikan air mineral botol kepada mereka.
SEBUAH Foto viral Pegawai KFC dengan sabar melayani dua bocah berpakaian lusuh membeli nasi ayam.
Foto tersebut mendadak viral di media sosil Facebook.
Foto pegawai KFC dan dua orang bocah yang viral di medos itu ternyata memberi pesan menyentuh di baliknya.
Foto pertama kali diunggah di akun Facebook milik Aurora Makawimbang Lie pada, Selasa (5/3/2019).
Foto itu menunjukkan dua bocah laki-laki tampak lahap memakan nasi ayam yang baru saja mereka beli di KFC.
Penampilan kedua bocah tersebut mencuri perhatian karena mengenakan pakaian lusuh dan tak beralas kaki.
Awalnya sang pengunggah foto berpikir kedua anak tersebut akan diusir oleh pegawai karena berpakaian lusuh.
Namun dugaannya salah, kedua bocah tersebut dilayani dengan baik oleh pegawai kedai makanan cepat saji tersebut.
Disebutkan bahwa kedua bocah tersebut datang ke stasion atau kasir dengan membawa uang Rp 18.000, dan menginginkan makan nasi ayam.
Namun diketahui harga nasi ayam di kedai tersebut paling murah setidaknya Rp 15.000
Meski berpakaian lusuh dan membawa uang yang tidak cukup, rupanya kedua bocah tersebut diberikan pelayan yang baik oleh dua orang pegawai yang bertugas.
Kedua bocah itu disebutkan diberikan dua porsi nasi ayam, dan dilayani selayaknya pelanggan pada umumnya.
Salah seorang pegawai yang melayani juga mengambilkan saus untuk kedua bocah, yang biasanya saus diambil sendiri oleh pelanggan.
Selain itu, satu pegawai lainnya disebutkan pergi membeli air mineral untuk kedua bocah tersebut.
Pengunggah foto yang menyaksikan kejadin tersebut mengaku tersentuh akan pelayanan kedua pegawai tersebut.
Disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di salah satu kedai KFC di Kota Gorontalo.
Berikut keterangan dalam unggahan akun Facebook Aurora Makawimbang Lie.
"Mantap kebaikkan karyawan KFC Gorontalo ..sungguh mulia hati mereka ....
Memberi makan dan ijin bagi anak anak membutuhkan.mereka datang ke kasir KFC ingin makan KFC dgn uang ditangan 18rb dan ingin makan ayam dan nasi .tanpa alas kaki dan baju sangat kotor..
Saya kira pihak KFC akan usir tapi tnyata mereka melayani dgn ramah dan senyuman ke 2 anak itu dan mberi 2 paket KFC utk mereka makan dan malah pgwai KFC itu ambil kan lagi sambal..
Dan yg pakai baju merah ternyata dia pigi belikan Aqua dibawa utk anak ini..
Tuhan mbalas kebaikkan kalian."
Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun bernama Aurora Makawimbang Lie ini telah dibagikan hampir dua ribu kali.
Tak hanya itu, warganet yang memberi komentar di unggahan tersebut pun turut mendoakan pegawai KFC dan dua bocah laki-laki itu.
Tak Ada Lagi Sedotan Plastik di KFC, Demi Laut yang Bersih
Tenia masih ingat saat masih kecil, dia dan teman-temannya dengan mudah menjumpai ikan-ikan beraneka warna di pantai-pantai yang airnya jernih sekitar Kepulauan Seribu.
Perempuan bernama lengkap Swietenia Puspa Lestari itu memang pernah tinggal di Kepulauan Seribu selama lima tahun.
Tak heran ia akrab dan peduli dengan laut dan isinya.
Namun menurutnya, pemandangan masa kecil itu tak lagi ia jumpai beberapa tahun belakangan.
"Perairan di Kepulauan Seribu dan beberapa tempat lain di Indonesia kini penuh sampah, terutama sampah plastik," katanya.
Dari sampah-sampah plastik berupa botol, tas plastik, kemasan makanan, dan sedotan, ia juga menemukan sachet bekas sambal dan saus Kentucky Fried Chicken alias KFC.
Padahal tidak ada gerai KFC di Kepulauan Seribu.
Rupanya sampah-sampah itu kebanyakan berasal dari sekitar Kepulauan Seribu, terutama dari Jakarta.
Hal itu membuat Tenia bertemu dengan KFC Indonesia, dan lahirlah program bernama #NoStrawMovement di awal tahun 2017.
Gerakan ini bertujuan mengurangi penggunaan sedotan plastik, terutama di gerai-gerai KFC. Mengapa sedotan?
Menurut Tenia yang juga pendiri sekaligus direktur eksekutif Yayasan Divers Clean Action, sedotan plastik adalah sampah laut terbesar ke-lima di dunia.
Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 93 juta batang sedotan yang dipakai dan dibuang setiap hari.
"Bila dibentangkan, jumlah itu setara dengan 16.784 kilometer atau jarak dari Jakarta ke Mexico City," ujarnya dalam acara KFC Untuk Laut Indonesia di Serpong, Jumat (8/2/2019).
Selain itu, sedotan plastik adalah sampah yang tidak diambil pemulung karena nilai jualnya rendah.
"Pemulung lebih suka mengumpulkan botol plastik daripada sedotan yang sulit diambil," ujar Tenia. Akibatnya sampah jenis ini banyak terbuang ke laut dan mengotorinya.
Kini, berkat munculnya berbagai gerakan, termasuk di KFC, terjadi pengurangan penggunaan sedotan secara signifikan, yaitu tersisa sekitar 38,8 juta per hari atau sepanjang 7.766 kilometer, hampir sama dengan jarak yang ditempuh bila kita melakukan perjalanan dari sabang sampai Merauke.
Tantangan
Meski begitu, membiasakan masyarakat untuk tidak menggunakan sedotan plastik saat jajan bukanlah perkara mudah.
Kita masih ingat peristiwa ajakan membereskan sisa makanan di KFC yang ditanggapi negatif oleh beberapa orang.
Padahal kebiasaan tersebut wajar dilakukan di banyak negara lain. 
Oleh karenanya, KFC mengakalinya dengan tidak menyediakan dispenser sedotan di gerai-gerainya, dan sedotan hanya akan diberikan jika konsumen meminta.
Hasilnya, pada akhir 2017 terjadi pengurangan penggunaan sedotan sebanyak 46 persen di setiap gerai KFC, dan hingga akhir 2018 pengurangan tersebut sudah mencapai 91 persen.
Tidak berhenti sampai di situ, memasuki usia 40 tahun kehadiran KFC di Indonesia, perusahaan itu kini juga menghadirkan instalasi edukasi tentang kondisi laut dan sampah di Indonesia.
Dari luar, dinding instalasi digambari keindahan laut Indonesia.
Sedangkan bagian dalamnya ada instalasi yang menggambarkan kondisi laut yang dipenuhi sampah, berupa botol plastik, sedotan, serta tas plastik. 
"Melalui KFC Untuk Laut Indonesia ini kami ingin menghadirkan gambaran tentang laut Indonesia yang makin dipenuhi sampah. Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan ikut menjaga kelestariannya," ujar Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk.
Selain itu, di tempat yang sama, konsumen bisa mengikuti acara seperti talkshow dan pelatihan yang semuanya berhubungan dengan gaya hidup ramah lingkungan seperti pembuatan ecobrick, mendaur ulang plastik, storytelling, dan lainnya.
Harapannya, bila masyarakat telah menyadari pentingnya menjaga lautan dari sampah, maka program #nostrawmovement akan lebih mudah dilaksanakan, tanpa paksaan, melainkan karena kesadaran terhadap lingkungan. 
Masih soal lingkungan, tahun 2019 ini KFC siap memperkenalkan kampanye Budaya Beberes dan Pengelolaan Sampah.
Dalam Budaya Beberes, KFC mengajak konsumennya untuk membereskan sendiri sisa makanan dan membuangnya ke tempat sampah. 
Selain memberi kenyamanan untuk konsumen lain, program ini merupakan ajakan agar masyarakat terlibat langsung dalam proses pemilahan sampah.
Pasalnya di gerai-gerai KFC ada dua tempat sampah, satu untuk sia makanan, satunya untuk kemasan.
"Sampah-sampah itu akan dikelola, dipilah, dan didaur ulang untuk menjadi material yang bermanfaat dan aman bagi lingkungan, sehingga kami bisa ikut mengurangi sampah demi laut Indonesia yang bersih," kata Hendra.
Bila program-program tersebut berjalan dan berhasil menyadarkan masyarakat soal pentingnya mengurangi sampah plastik.
Maka bukan tidak mungkin ikan-ikan aneka warna kembali menghuni pesisir-pesisir di Indonesia dengan air yang jernih, seperti yang dilihat Tenia waktu kecil.





Sumber Artikel:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APAKAH Anda Sering Terbangun Antara Jam 3 Sampai Jam 5 Pagi ?? Bersyukurlah, Tandanya Sebagai Berikut ...

Innalillahi, AC Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Subuh, Sebanyak 20 Jamaah Meninggal Dunia

Bolehkah Suami Menjilati Farji Istrinya Untuk Menggelorakan Syahwat ? Ini Penjelasannya ..